Selasa, 14 Agustus 2018





International Youth Day atau Hari Pemuda Internasional merupakan agenda tahunan Pilar PKBI Jawa Tengah yang memiliki tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya di daerah Semarang Jawa Tengah mengenai sex education, kebebasan remaja dalam berkarya dan berekspresi dan membangkitkan gairah pada pemuda untuk lebih berkarya. Karena diketahui banyak ditemukan disekitar kita mengenai pernikahan dini bahkan terdapat kasus married by accident, presepsi-presepsi atau stigma-stigma di masyarakat mengenai remaja yang apabila sudah menginjak umur 18 tahun keatas atau lebih maka diwajibkan atau disegerakan menikah, padahal pandangan pemikiran tersebut salah. Menurut riset umur antara 18 – 25 tahun merupakan umur dimana pemuda pada puncak-puncaknya untuk melakukan studi atau berkarir, dan secara psikologis usia tersebut masih labil, sehingga tidak sedikit pula pernikahan dan perceraian pada kalangan remaja.


Hari Minggu, 12 Agustus 2018 bertepatan dengan agenda Car Free Day Pilar PKBI Jawa Tengah merayakan peringatan International Youth Day  2018 dengan melakukan serangkaian kegiatan di kawasan Simpang Lima Semararang,   di depan gedung gubernur bertemakan “YOUNG AND FREE ; Mending Dolanan daripada Mantenan.” Young and Free merupakan jiwa muda yang mempunyai semangat untuk berkarya berprestasi, hidup secara positif dengan memiliki kebebasan yang bertanggung jawab. Pengambilan tema “Mending Dolanan daripada Mantenan” disebabkan bahwasanya remaja memutuhkan ruang untuk tetap berkarya dan menikmati masa-masa remaja dengan bermain, belajar sehingga memperoleh pengalaman yang lebih untuk mempersiapkan kehidupan di masa depan yang akan datang.

Acara International Youth Day  2018 dihadiri elemen masyarakat Semarang, mulai perwakilan mahasiswa seperti UKM Gerhana UNNES, UKM An-Niswa UIN Walisongo, dan UKM Peduli Napza UNDIP, teman-teman SMP dan SMA/SMK serta masyarakat sekitar kawasan CFD Simpang Lima. Mengingat adanya dampak negatif pada perkawinan anak yang masih tinggi pada kalangan remaja saat ini, dalam kegiatan ini juga dibacakan deklarasi stop perkawinan anak diikuti oleh remaja kota Semarang, mulai teman-teman SMP, SMA/SMK dan mahasiswa. Kegiatan memperingati International Youth Day ini juga dilengkapi keseruan Aksi DJ, live akustik, flashmob, dance4life, mini game, beragam lomba serta aksi penandatanganan stop perkawinan anak.

Minggu, 05 Agustus 2018


Jumat, 3 Agustus 2018 telah dilaksanakan kegiatan pelantikan badan pengurus harian Forum Mahasiswa Anti Napza (FORMAN) yang bertempat di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. Kegiatan ini dilantik oleh Kabag BNNP Jawa Tengah. Pengurus Forman sendiri dipilih dari 7 universitas yang memiliki UKM anti napza seperti Unnes, Undip, Udinus, Untag, Unimus, UIN wal dan Upgris. Setelah pelantikan, dilanjutkan dengan kegiatan serah terima jabatan dan penandatanganan oleh ketua umum Forman saat ini, Putri Naeni Maulidah dari ketua umum Forman tahun lalu, Bayu Reda A. Setelah kegiatan sertijab selesai, kemudian dilaksanakan kegiatan musyawarah kerja yaitu membahas program kerja dari Forman sendiri untuk kepengurursan satu tahun kedepan. Tidak lupa juga sedikit pembekalan dari BNNP Jawa Tengah agar Forman dapat bekerja sama dalam P4GN.