Rabu, 07 Juni 2017

Peringatan Hari Bebas Asap Tembakau Sedunia 2017

partisipasi masyarakat dalam acara peringatan HBAT

(21/5/2017) UKM GERHANA (gerakan Mahasiswa Anti Narkoba) Unnes mengadakan peringatan hari tanpa asap tembakau atau biasa disebut HBAT. Peringatan ini bertempat di simpanglima yang bertepatan dengan Car Free Day (CFD)
Bertempat sama pada peringatan HBAT tahun lalu, hal ini dilakukan karena memang saat CFD akan banyak masyarakat yang berada disana baik tua mapun muda, pedagang, siswa maupun mahasiswa. dengan berbagai kegiatan yang biasa dilakukan seperti senam, bersepeda mapun yang hanya sekedar duduk-duk saja.
HBAT tahun ini di ikuti oleh fungsionaris UKM Gerahan sebagai wadah untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Acara dimulai dengan brefing panitia serta pembubuhan tanda tangan pada kain putih. Yang selanjutnya semua peserta aksi peringatan HBAT berkeliling dan mengajak penghisap rokok untuk mematikan rokoknya dan diganti dengan reward berupa 1 cup ari kelapa guna menetralisir toksin yang ada didalam rokok tersebut.
Yang berbeda dari peringatan HBAT tahun ini adalah adanya kerjasama antara FORMAN (Forum Organisasi Mahasiswa Anti Napza) Semarang dan juga mahasiswa FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) Universitas Diponegoro, secara bersama-sama berkampanye tentang bahayanya rokok amupun asap rokok.
Banyak sambutan positif dari masyarakat terkhusus masyarakat yang tengah menikmati hari minggunya di Car Free Day (CFD). Mereka bersikap kooperatif ketiak peserta Peringatan HBAT meminta mematikan rokok mereka serta membubuhkan beberapa tandatangan di kain putih yang sudah disediakan.

Dari banyaknya sambutan positif ini maka diharapkan mampu menyadarkan masyarakat tentang bahayanya merokok. Bukan hanya berbahaya bagi penghisapnya namun juga berbahaya bagi orang-orang yang ada disekitarnya (perokok pasif).



PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UKM GERHANA UNNES 



      Pada tanggal 13 dan 14 Mei 2017 diadakan acara DIKLAT (PENDIDIKAN DAN PELATIHAN) bertempat di PKMU lantai dua. Tema DIKLAT kali ini yaitu “Upgrade Your Skills To Be Cadre Of Anti-Drugs”. Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars BNN serta sambutan-sambutan dari Ketua Panitia, Ketua UKM GERHANA, dan Pendamping UKM GERHANA Bapak Natal. 
   Acara selanjutnya pada hari pertama tanggal 13 Mei 2017, pemaparan materi Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba oleh Ibu Chandra. Di Indonesia sudah darurat narkoba, setiap hari 33-50 orang meninggal dunia karena narkoba. Sedangkan 70% penghuni lapas berkaitan dengan masalah narkoba. Adapun faktor pemicu masalah narkoba yang dihadapi oleh Indonesia :
  1.  Geografis dan Demografis, Letak Indonesia sangat strategis karena terdiri banyak pulau dan pelabuhan-pelabuhan sebagai alat untuk memasarkan pasokan narkoba. Bertambahnya penduduk juga menyebabkan kemiskinan bertambah karena lapangan kerja yang tidak sebanding dengan angka pertumbuhan penduduk. Menyebabkan orang-orang Indonesia yang ekonominya rendah menjadi distributor karena upah yang terima sangat menggiurkan.
  2. Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan
     Penggolongan NAPZA berdasarkan efek dan akibatnya :
  1.   Depresant : menekan kerja otak
  2.  Stimulan : menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik dan sistem saraf pusat.
  3.  Halusinogen : membuat otak berhalusinas
         Adapun beberapa modus operandi yang digunakan para penyelundup narkoba, diantaranya :
  1.               Dimasukkan kedalam gagang pintu.
  2.               Dimasukkan kedalam ban serep mobil atau truk.
  3.               Ditelan dalam perut dan dimasukkan melalui anus.
  4.               Ditelan dalam lambung.
  5.              Sabu dimasukkan didalam mesin pump
  6.              Sabu dimasukkan dalam penyaring air
  7.        Heroin dimasukkan ke dalam tubuh bayi yang sudah meninggal dunia

       Waspada kejahatan narkoba di sekitar lingkungan anda :
  1. 1.     Menutupi setiap jendela.
    2.      Menggunakan kamera keamanan.
    3.      Memelihara anjing penjaga.
    4.      Bau-bau keras dari limbah rumah tangga.
    5.      Merokok di luar rumah karena takut meledak jika merokok di dalam rumah.
    6.      Jarang ada tanaman di halaman rumah tersebut.
   Peran dari masyarakat dalam penanganan kasus narkoba hanya bisa melakukan Pencegahan dan Pemberantasan. Implementasi peran dari masyarakat di lingkungan kampus bagi kader anti narkoba :
         A.   Pencegahan
  1.               Mempelajari bahaya penyalahgunaan narkoba.
  2.               Berpatisipasi aktif dalam melaksanakan kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba.  
  3.        Aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan.
  4.     Sebagai tenaga sukarelawan penyuluh P4GN di lingkungan kampus dan anggota dekat di lingkungan kampus.
  5.             Menjalin komunikasi yang baik dengan teman sebaya dan warga kampus lainnya.

        B.   Pemberantasan
  1.             Mencari informasi atau melakukan pengawasan di lingkungan kampus   
  2.      Melaporkan kepada pihak kampus apabila kader anti narkoba mengetahui adanya aktifitas yang mengarah pada penyalahgunaan narkoba

Setelah pemaparan materi dari Ibu Chandra dilanjutkan Ibu Lolita yang mengajarkan atau mempraktikkan cara melakukan tes Urine kepada peserta DIKLAT.

praktik tes urin
Hari kedua Pendidikan dan Pelatihan yaitu praktik penyuluhan dengan situasi saat berada di SD, SMA, dan Masyarakat dengan jurinya dari DI (Dewan Inspektorat). Masing-masing dibagi menjadi dua kelompok. Setiap peserta dipanggil oleh DI dan mengambil lintingan kertas yang berisikan situasi saat berada di SD, SMA, dan Masyarakat. Setiap peserta diberikan waktu 6 menit untuk penyuluhan dan 4 menit untuk sesi tanya jawab. Acara pada hari kedua berlangsung dengan lancar sampai acara selesai.
  1.