Menurut Hurlock dalam (Haidar & Apsari, 2020), masa remaja adalah masa pergantian dari anak-anak menuju dewasa yang meliputi kematangan mental, emosional, dan fisik. Masa ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu masa pra remaja usia 12-14 tahun, masa remaja awal usia 14-17 tahun, dan masa remaja akhir usia 17-21 tahun. Bentuk keunikan yang ada dalam masa remaja adalah rasa penasaran yang tinggi sehingga bisa mendorong untuk mencari kepuasan dalam diri. Rasa penasaran ini memiliki dua sisi yaitu positif dan negatif. Rasa penasaran yang bersifat positif yaitu keinginan individu untuk menjadi lebih bermakna tidak hanya untuk dirinya, melainkan juga bagi orang lain sedangkan rasa penasaran yang bersifat negatif yaitu mengarahkan individu untuk mencoba hal yang berisiko dan berbahaya.
Dalam pencarian rasa penasaran sendiri kebanyakan remaja tidak didampingi oleh keluarga, guru, teman, dan masyarakat. Kurangnya pendampingan dapat mengarahkan pada keputusan yang berisiko dan berbahaya. Salah satu keputusan yang berisiko dan berbahaya dari kurangnya pendampingan seorang remaja adalah terjadinya penyalahgunaan narkoba. Ada tiga alasan mengapa remaja memakai narkoba yaitu pertama, beranggapan bahwa jika memakai narkoba akan dinilai hebat, dewasa, dan gaul. Kedua, mempunyai keyakinan bahwa narkoba dapat mengatasi ketegangan dan cemas. Ketiga, memiliki kepercayaan bahwa narkoba tergolong dalam kewajaran atau gaya hidup terhadap perubahan zaman. Narkoba memiliki dua sisi yang saling berlawanan, seperti sebuah mata uang logam. Ada manfaat yang baik, namun ada pula risiko yang dapat membahayakan kesehatan. Ada beberapa jenis obat yang digunakan untuk memulihkan rasa tenang. Namun, dalam penggunaan obat yang tinggi dapat menyebabkan rasa kecanduan. Efek yang banyak dicari, namun juga perlu dihindari.
Peredaran narkoba dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bahkan, ada beberapa cara yang belum bisa diidentifikasi, sehingga penyalahgunaan masih mungkin terjadi. Remaja menjadi sasaran yang empuk bagi pemasok dengan jaminan manfaat yang didapat. Jangan biarkan hal ini terjadi, ketahui bahaya narkoba yang mengancam jiwa bagi siapa saja termasuk remaja yang mengalami kecanduan karena :
Kejang dan kematian termasuk dampak yang serius dari penyalahgunaan narkoba dengan dosis yang tinggi adalah kejang yang berujung kematian. Overdosis membuat tubuh tidak mampu menetralkan kandungan keras obat terlarang, sehingga pengidap mengalami kejang, perilaku psikotik, dan mungkin untuk kehilangan nyawa.
Kebingungan dan hilang ingatan merupakan bahaya yang terjadi dari kecanduan obat tertentu. Kondisi ini dapat memengaruhi perilaku, koordinasi tubuh, dan menyebabkan kehilangan kesadaran.
Penggunaan narkoba dalam jangka panjang dapat berdampak buruk pada sel saraf sehingga kemungkinan terjadinya perubahan yang mengganggu sistem komunikasi antar sel saraf. Walaupun penggunaan sudah berhenti, efeknya tidak langsung menghilang dan membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkan dampaknya.
Selain tiga dampak yang telah disebutkan di atas, ada dampak lain yang juga penting diperhatikan yaitu halusinasi. Halusinasi merupakan salah satu dampak negatif yang sering terjadi pada pengguna narkoba. Bahkan, penggunannya yang sangat berlebihan dapat memicu gangguan kecemasan, gangguan mental, dan depresi. Gangguan kecemasan adalah suatu keadaan atau perasaan khawatir terhadap suatu hal yang buruk akan terjadi. Menurut Kartini Kartono dalam (Ardiansyah et al., 2023), gangguan mental adalah bentuk gangguan atau kekacauan fungsi mental yang disebabkan oleh gagalnya reaksi mekanisme adaptasi dari fungsi mental terhadap stimulus eksternal dan ketegangan sehingga muncul gangguan fungsi pada satu bagian, satu organ, atau sistem kejiwaan. Sedangkan menurut Rice PL dalam (Dirgayunita, 2016), depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang memengaruhi seluruh proses mental termasuk cara berpikir, berperasaan, dan berperilaku seseorang.
Mengingat berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan narkoba, sangat penting untuk mengambil berbagi langkah pencegahan yang efektif untuk melindungi diri dari terjerumus lingkaran narkoba, antara lain :
Hati-hati dalam memilih teman
Berteman dengan orang yang memiliki perilaku positif, maka akan membawa hal yang positif dan sebaliknya. Jika melakukan perilaku yang negatif maka akan ada hal yang negatif terjadi terhadap diri sendiri.
Jangan melawan nasihat orang tua
Setiap orang tua menginginkan anaknya mempunyai akhlak yang mulia yaitu dengan mendengarkan dan mematuhi nasihat orang tua.
Jangan khawatir kehilangan teman
Kebanyakan remaja melakukan hal yang ekstream karena diajak oleh teman. Namun, kebanyakan teman mengajak hal-hal yang negatif, contohnya menggunakan narkoba.
Selesaikan masalah
Setiap remaja pasti mempunyai masalah baik yang kecil atau besar dalam hidupnya. Selesaikan masalah dengan sikap tenang dan kepala dingin.
Bentengi diri dengan agama
Bentengi diri dengan mendekatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa akan menjauhkan dari perbuatan terlarang dan merugikan diri sendiri.
Ingat masa depan
Remaja yang berani mencoba ke hal-hal negatif akan mengakibatkan kerugian terhadap diri sendiri. Hal ini akan berdampak buruk baik dalam hal belajar, bersekolah, atau bekerja.
Jangan mencoba
Kesalahan besar remaja adalah mencoba menggunakan narkoba. Sekali mencoba akan menjadi pengguna bahkan menyebabkan kecanduan.
Fokus pada hal-hal positif
Melakukan hal yang postif maka akan mendukung cita-cita, membuat bangga orang tua, dan meningkatkan keterampilan. Hindari membuang waktu dengan keluyuran dan nongkrong.
Penggunaan narkoba dapat menimbulkan dampak yang signifikan pada remaja. Dampak yang paling umum dirasakan oleh remaja adalah halusinasi yang memicu gangguan kecemasan, gangguan mental, dan depresi. Maka dari itu orang tua perlu mengawasi anaknya yang sudah dewasa agar terhindar dari hal yang negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, S., Tribakti, I., Suprapto, Yunike, Febriani, I., Saripah, E., Kuntoadi, G. B., Zakiyah, Kusumawaty, I., Rahayu, M., Putra, E. S., Kurnia, H., Narulita, S., Juwariah, T., & Akhriansyah, M. (2023). KESEHATAN MENTAL. PT GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI.
Chotidjah, A., Sulastri, S., ZR, T., Kusmayadi, Y., Hariani, D., Sulistyo, E. B., Suharti, S., Dj, W., Eko, M. A., Hartanto, G. A., Sukisworo, Setiadi, Y., Susanto, B., Muhani, & Hariyanto. (2011). Pencegahan Penyalahgunaan Narkobabagiremaja Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia 2011. 1, 1–164.
Dirgayunita, A. (2016). Depresi: Ciri, Penyebab dan Penangannya. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 1(1), 1–14. https://doi.org/10.33367/psi.v1i1.235
Haidar, G., & Apsari, N. C. (2020). Pornografi Pada Kalangan Remaja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 136. https://doi.org/10.24198/jppm.v7i1.27452
Oktamarin, L., Kurniati, F., Sholekhah, M., Nurjanah, S., Oktaria, S. W., Sukmawati, S., & Apriyani, T. (2022). Gangguan Kecemasan (Axiety Disorder) Pada Anak Usia Dini. Jurnal Multidisipliner Bharasumba, 1(02), 119–134. https://doi.org/10.62668/bharasumba.v1i02.192
Sosialisasi Dampak Narkoba pada Remaja di Era Modern (2024) BKKBN. Available at: https://kampungkb.bkkbn.go.id/kampung/7709/intervensi/931362/sosialisasi-dampak-narkoba-pada-remaja-di-era-modern (Accessed: 23 August 2024).
Wardani, L. K., Sektiany, A., Matkusa, A. B., Lestari, A. B., Widiana, D., Nanda, E. N., Lusita, E., Kusuma, I. A., Ni’mah, K., Wijayanti, L., Gadung, L. B. R. B. L., R., L. D., Rahmawati, M. D., Asadulloh, M. A., Saudale, J. H., & Takubak, M. A. D. (2019). Pendidikan Kesehatan Bahaya Narkoba bagi Kesehatan Mental pada Siswa SMK Al Huda Kota Kediri. Journal of Community Engagement in Health, 2(Pendidikan Kesehatan Bahaya Narkoba bagi Kesehatan Mental pada Siswa SMK Al Huda Kota Kediri), 19–26. https://doi.org/10.30994/jceh.v2i2.15
Zulkarnain, & Fatimah, S. (2019). Kesehatan Mental dan Kebahagiaan. Mawa’Izh: Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 10(1), 18–38. https://doi.org/10.32923/maw.v10i1.715