International
Youth Day atau Hari Pemuda Internasional merupakan agenda
tahunan Pilar PKBI Jawa Tengah yang memiliki tujuan untuk memberikan edukasi
kepada masyarakat khususnya di daerah Semarang Jawa Tengah mengenai sex education, kebebasan remaja dalam
berkarya dan berekspresi dan membangkitkan gairah pada pemuda untuk lebih
berkarya. Karena diketahui banyak ditemukan disekitar kita mengenai pernikahan
dini bahkan terdapat kasus married by
accident, presepsi-presepsi atau stigma-stigma di masyarakat mengenai
remaja yang apabila sudah menginjak umur 18 tahun keatas atau lebih maka
diwajibkan atau disegerakan menikah, padahal pandangan pemikiran tersebut
salah. Menurut riset umur antara 18 – 25 tahun merupakan umur dimana pemuda
pada puncak-puncaknya untuk melakukan studi atau berkarir, dan secara
psikologis usia tersebut masih labil, sehingga tidak sedikit pula pernikahan
dan perceraian pada kalangan remaja.
Hari
Minggu, 12 Agustus 2018 bertepatan dengan agenda Car Free Day Pilar PKBI Jawa Tengah merayakan peringatan International Youth Day 2018 dengan melakukan serangkaian kegiatan di
kawasan Simpang Lima Semararang, di
depan gedung gubernur bertemakan “YOUNG
AND FREE ; Mending Dolanan daripada Mantenan.” Young and Free merupakan jiwa muda yang mempunyai semangat untuk
berkarya berprestasi, hidup secara positif dengan memiliki kebebasan yang
bertanggung jawab. Pengambilan tema “Mending Dolanan daripada Mantenan”
disebabkan bahwasanya remaja memutuhkan ruang untuk tetap berkarya dan
menikmati masa-masa remaja dengan bermain, belajar sehingga memperoleh
pengalaman yang lebih untuk mempersiapkan kehidupan di masa depan yang akan
datang.
Acara
International Youth Day 2018 dihadiri elemen masyarakat Semarang,
mulai perwakilan mahasiswa seperti UKM Gerhana UNNES, UKM An-Niswa UIN
Walisongo, dan UKM Peduli Napza UNDIP, teman-teman SMP dan SMA/SMK serta
masyarakat sekitar kawasan CFD Simpang Lima. Mengingat adanya dampak negatif
pada perkawinan anak yang masih tinggi pada kalangan remaja saat ini, dalam
kegiatan ini juga dibacakan deklarasi stop perkawinan anak diikuti oleh remaja
kota Semarang, mulai teman-teman SMP, SMA/SMK dan mahasiswa. Kegiatan
memperingati International Youth Day ini
juga dilengkapi keseruan Aksi DJ, live akustik, flashmob, dance4life, mini
game, beragam lomba serta aksi penandatanganan stop perkawinan anak.